Pagelaran
Pagelaran
sebenarnya bukan tempat daerah tinggal saya, saya tinggal di Desa Cikuya yang mayoritas
orang jawa, tapi karena Cikuya dengan pagelaran pernah satu kecamatan tidak
apalah saya cerita sedikit tentang pagelaran.
Pagelaran
sebelum menjadi nama pagelaran dahulunya bernama lio,lio adalah nama sebuah
pohon. Pagelaran sendiri berasal dari kata Gelar ( jawa ) yang berarti tempat
untuk duduk,menempatkan suatu barang dan lain-lain (tempat untuk bertukar barang contohnya padi
dengan kacang, kenapa bertukar barang,karena pada waktu itu masyarakat setempat
tidak memiliki mata uang yang baku, mayoritas penduduk pagelaran berbahasa
sunda.
- · Budaya
Di
pagelaran sendiri, terdapat 3 desa yang dekat pagelaran, yang penduduknya
berbahasa jawa yaitu Cikuya,Weru,dan Rahayu. Ada lagi Pasir gedong yang
berbahasa campuran jawa dan sunda yang tempatnya memang agak jauh dari
pagelaran. Pagelaran sendiri memiliki kebudayaan yang masih kental. Banyak
orang masih percaya akan hal yang tidak
masuk akal fikiran.
Di
pagelaran terdapat TTKDH yang bernama Maung Bodas, perkumpulan ini cukup
terkenal di pagelaran.
Setiap
Desa di pagelaran ada 2 pihak yang di
pandang,yaitu jawara dengan kiyai /ustad.
Jawara
sendiri identic dengan orang yang keras, suka membuat onar, orang yang
ditakuti, karena di takuti tersebut orang ini disegani oleh masyarakat
Ustad
dikenal dekat dengan orang yang dekat dengan tuhan, lembah lembut,ahli hikmah, mempunyai
ilmu agama yang cukup.
- · Pendidikan
Pendidikan
umum di pagelaran pada umumnya relative sama dengan sekolah pada umumnya
Pendidikan
agama atau pesantren di pagelaran sendiri lumayan banyak,ada pesantren yang
khusus ilmu nahwu sorof, ahli hikmah, Qori, Pesantren campuran dan pesantren
modern/asrama..
- · Agama
Pagelaran
masih lumayan kental dengan ilmu agama
itu terbukti dengan lumayan banyaknya pesantren dengan ustad maupun kiyai.
- · Sosial
Di
pagelaran sosialnya lumayan tinggi dimana itu terbukti dengan dapat
bergabungnya orang sunda dan jawa dengan tidak ada problem.
- · Geografis
Zaman
70an banyak orang yang tidak berani masuk ke pagelaran karena tempatnya angker,ada
orang yang memberanikan diri ke
pagelaran sebut saja kiyai suhari atau biasa disebut abah yai (dari
Serang-Cirenang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar