Hadist
Hadist larangan Tidak Menikah
لكِنِّى اَصُوْمُ وَ اُفْطِرُ وَ اُصَلِّى وَ
اَرْقُدُ وَ اَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ. فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى
Sedangkan aku berpuasa dan berbuka,
shalat dan tidur, dan aku
mengawini wanita. Maka barangsiapa yang membenci sunnahku, bukanlah dari golonganku”. HR. Bukhari,
Sedangkan dalam versi jawa serang
artinya : Utawi isun iku puasa isun lan ngebatalaken isun lan salat isun lan
turu isun lan ngawini isun ing wong wadon, maka sapa-sapa utawi si wong iku
nyengiti saking sunah isun maka ora nana ya si wong umat isun.
Dari hadist di atas menerangkan bahwa
yang tidak menikah atau lajang itu tidak di perbolehkan bahkan di anggap bukan
umat nabi,tapi kenapa banyak orang yang ahli ibadah/ulama tapi tidak menikah ?
Pertama kita analisis huruf amil jer عَنْ (a`n)
didalam nadhom maksud, عَنْ
tersebut artinya bukan saking saja tetapi yaitu saking setengah, yang artinya
yang tidak menikah itu tidak sepenuhnya umat nabi cuma setengah bukan umat nabi.
Yang ke dua karena ada yang hadist yang mengatakan
bahwasannya lebih baik orang yang berilmu dari pada orang yang rajin beribadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar